Senin, 18 April 2011

kesalahan dalam mengartikan sukses

Sukses?? banyak kata sukses yang terdengar setiap hari. Orang sering mengindikatorkan atau mengukur kesuksesan seseorang apabila  dia sudah bekerja dengan gaji tinggi, apabila seseorang sudah mempunyai rumah, mobil, jabatan, dll. Pola pikir masyarakat dalam mengartikan sukses sangat materialistis. Meskipun sudah berhasil menyelesaikan kulia dan menjadi sarjana atau bahkan gelar doktor apabila tidak mendapatkan materi yang lebih seperti gaji tinggi, mobil, rumah, tetap orang menggap tidak sukses. Banyak orang tua yang menilai anaknya belum sukses apabila belum mendapatkan pekerjaan yang layak, oranh tua merasa tidak berhasil dalam membesarkan anaknya meskipun anak tersebut sudah menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya, sudah menjadi seorang yang taat kepada agama. Padahal itu adalah sebuah kesuksesan yang tak ternilai harganya.
 

Banyak juga orang yang berfikir sukses dulu baru bahagia. Coba kita fikir, butuh berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menungguh bahagia. seandainya hidup kita hanya 63 tahun dan kita baru dikatakan sukses dengan indikator seperti yang di atas pada usia 50 tahun. jadi kita hanya dapat merasakan kebahagiaan 13 tahun. Dalam islam di ajarkan bahagia dahulu baru sukses. Tidak akan lama kita menunggu sukses dalam keadan ini  karena kita ada rasa ikhlas untuk menerima keadaan yang sekarang. Allah telah berjanji akan menambah nikmat bagi orang-orang yang bersyukur, dan akan melaknat bagi orang-orang yang mengkufuri nikmatNya. manusia itu hanya wajib berusaha dan yang menentukan adala hak mutlak Allah SWT, tinggal kita mau bersyukut apa tidak.

impian untuk sukses adal hak semua orang. Tidak seorangpun yang dapat melarang impin untuk sukses.
1. Sukses itu berawal dari mimpi.
2. Sukses itu selalu bermula dari proses belajar.
3. Sukses itu pengembangan diri. Tiada kesuksesan tanpa melalui proses pengembangan potensi diri.
4. Sukses itu adalah proses bukan hasil.
5. Sukses itu sebuah perjalanan bukan tujuan.
6. Sukses adalah penggunaan maksimal segenap potensi, bakat dan kemampuan.
7. Sukses itu cukup sedikit diatas rata - rata.

0 komentar:

Posting Komentar